Adalah seorang anak yang pandai, yang mempunya IQ di atas rata-rata, nilai rapotnya bagus ( di atas delapan) tetapi gagal memasuki jalur prestasi untuk masuk SMP. Sang Ibu pun menangis dalam hatinya. Setelah menganalisa penyebabnya, ternyata si anak ini kesombongannya telah menumpulkan ketekunannya, telah membutakan matanya sehingga tak mampu melihat kemajuan dari teman-temannya.
Demikian juga dalam mengelola suatu blog/website seringkali kita berkata dalam hati kita blog ku sudahbagus, contennya sudah bermutu, sudah keren. Pikiran sombong mulai merasuki hidup kita. Menganggap diri kita bagus. Jika anda mengalami seperti ini, coba renungkan kembali BAGUS menurut pikiran diri kita sendirikan. Kita menjadi subjective. Tidak lagi objective. Buang jauh pikiran sombong itu. Coba berkunjung keblog-blog lain yang trafficnya tinggi. Mengapa mereka berhasil ? Tak lain karena mereka menyajikan conten yang bukan lagi menurut subjective (menurut pikiranannya sendiri), melainkan mampu memberikan warna lain dalam blog/websitenya sesuai dengan selera pasar.
Semoga pengalaman pahit di atas tidak terjadi dalam blog kita.
Setuju!
BalasHapusJangan sombong, soalnya diatas langit masih ada langit. Habibie yang sudah sukses aja nggak sombong. (kebetulan nemu blog ini disana).
Sukses yah mbak, postingannya sangat menginspirasi tuh. :)